Senin, 30 September 2013

MASJID ARDUL JADID

Nama Masjid Ardul Jadid merupakan sebuah masjid yang berlokasi di Perumahan Puri Tuk Songo, Cacaban, Kota Magelang. Nama Masjid Ardul Jadid memang sangat unik dan spesifik dan belum ada nama masjid yang dinamai dengan nama Masjid Ardul Jadid selain masjid yang berada di Perumahan Puri Tuk Songo, Cacaban, Kota Magelang. Secara riil, meskipun sudah berubah menjadi masjid, yang sebelumnya adalah berbentuk mushola dan diberi nama Mushola Ardul Jadid, sampai dengan bulan September 2013, Masjid Ardul Jadid belum pernah dipergunakan untuk Sholat Jum’at meski kondisi secara fisik sudah berubah menjadi sebuah masjid. Hal ini dikarenakan jumlah jamaah yang terbatas untuk dapat dilaksanakannya Sholat Jum’at di Masjid Ardul Jadid, sebab pada hari Jum’at banyak jamaah yang belum pulang dari aktifitas.

Memang kondisi saat ini, sampai dengan September 2013, Masjid di Kompleks Perumahan Puri Tuk Songo ada yang merubah menjadi Masjid Darul Salam. Namun berdasarkan pandangan pribadi, saya koq lebih sreg di hati dan  lebih nyaman (comfort) setiap menulis dan menyebut masjid di Perumahan Puri Tuk Songo dengan tetap menyebut Masjid Ardul Jadid. Alasan utamanya yaitu pandangan sejarah dan semangat (spirit).

Pandangan sejarah :
Perumahan Puri Tuk Songo dibangun dan didirikan diatas tanah bengkok yang berujud tanah persawahan. Tanah sawah dikeringkan dan diatasnya dibangun tanah untuk hunian warga masyarakat (perumahan) pada tahun 2013. Fasilitas sosial yang dibangun bersamaan dalam satu paket dengan pembangunan rumah yaitu Balai RW dan Mushola. Mengacu pada lokasi yang tadinya tanah pertanian dan sekarang menjadi suatu wilayah hunian baru/perkampungan baru, yang dalam bahasa arabnya disebut dengan “Ardul Jadid” (Kampung Baru/Hunian atau Perumahan Baru). Makanya Mushola yang dibangun di Perumahan Puri Tuk Songo diberi nama Mushola Ardul Jadid.

Pandangan Semangat/Spirit :
Seiring perkembangan waktu, jumlah penghuni perumahan Puri Tuk Songo bertambah dan pada awal tahun 2011 ada pemikiran dari Takmir Mushola Ardul Jadid untuk memperluas dan mengembangan Mushola Ardul Jadid menjadi suatu Masjid. Dan bertepatan pada bulan ramadhan. pada tanggal 5 Agustus 2011 ada tarawih keliling Walikota Magelang di Mushola Ardul Jadid dan hal itu dijadikan momentum untuk peletakan pondasi pengembangan Mushola Ardul Jadid yang dilakukan oleh Walikota Magelang, Ir. Sigit Widyonindito, MT.

Namun bersamaan dengan itu, banyak pendatang penghuni baru di Perumahan Puri Tuk Songo. Para pendatang ini memiliki karakter yang berbeda-beda. Dari beberapa pendatang baru memang ada 1 (satu) orang yang pada setiap saat waktu berkumpul di serambi Mushola Ardul Jadid sehabis melaksanakan sholat maghrib dan isya maupun ketika berkumpul di Pos Ronda maupun kumpulan kegiatan sosial (arisan maupun kerja bhakti) selalu  mencibir penamaan Mushola Ardul Jadid dan selalu memaksakan pendapat untuk mengganti nama Ardul Jadid yang menurut beliau ini jelek, dan tidak bagus. Hal ini oleh beliau dilakukan setiap saat ketika kumpulan warga. Saya pribadi juga heran dengan orang ini, ngapain sich mau ngatur ? ngapain sich mau merubah nama tempat ibadah menurut selera beliau ? dan ngapain sich pada setiap saat mencibir suatu nama yang menurut saya sangat bagus karena memiliki makna historis. Setelah sekian lama saya pelajari dan saya simpulkan memang karakter beliau ini sukanya didengar tapi nggak mau mendengar.

Lima bulan setelah peletakan pondasi, pada tanggal 1 Januari 2012 dimulailah pembangunan Masjid Ardul Jadid.

Pada bulan Ramadhan tahun 2012, Masjid Ardul Jadid sudah bisa digunakan untuk Sholat Tarawih, Sholat 5 Waktu  dan Sholat Idul Adha. Sampai dengan pertengahan tahun 2013, tau-tau nama Masjid Sudah Berubah Menjadi Masjid Darul Salam.
Menurut saya nama Darul Salam juga bagus karena artinya adalah Tempat Untuk Bersujud. Namun demikian belajar dari Sejarah nabi Muhammad dan Para Waliyullah bahwa fungsi Mushola/Masjid adalah tempat untuk mendirikan sholat dan tempat berkumpulnya jamaah untuk mendirikan kalimat “ lailahailalloh muhammadarosululloh “.
Soal nama masjid tidak menjadi syarat  mutlak untuk tidak melaksanakan Sholat, dimanapun tanah dipijak itulah bumi Alloh.
Namun secara pribadi, memang saya memiliki pandangan “eman-eman” nama Masjid Ardul Jadid yang namanya sudah pas dengan karakter sejarah adanya perumahan Puri Tuk Songo koq diganti dengan nama lain yang tidak memiliki sangkut paut dengan asal muasal sejarah berdirinya perumahan Puri Tuk Songo dan penamaan Darul Salam juga asal comot tidak melalui diskusi panjang serta melibatkan umat muslim di Perumahan Puri Tuk Songo. Dan penggantian nama lebih didasarkan pada pendapat ego seseorang.

Sewaktu masih aktif menjadi Jamaah Mushola Ardul Jadid, saya bisa merasakan api semangat (spirit) para jamaah untuk memiliki tempat sujud yang representatif. Para jamaah sangat bersemangat ketika membahas pengembangan Mushola Ardul Jadid.
Dan yang sangat saya sesali adalah ketika Mushola Ardul Jadid sudah berdiri megah dan sudah berubah menjadi Masjid. Mengapa para Jamaah bisa sampai terlena dan mengiyakan saja kemauan “pembisik” untuk merubah nama Masjid Ardul Jadid menjadi Masjid Darul Salam. Mengapa tidak ada semangat bahkan loyo untuk tetap mempertahankan nama Masjid Ardul Jadid. Nama Masjid Ardul Jadid sangat pas dengan sejarah berdirinya Perumahan Puri Tuk Songo dan didalamnya ada api semangat yang berkobar untuk maju dan berkembang.
Makanya saya mohon kalo dalam setiap penulisan, saya masih memakai nama Masjid Ardul Jadid. Ketika menulis Masjid ardul Jadid saya merasakan api semangatnya, sedangkan untuk menulis nama masjid yang baru terasa ‘aras-arasen”, tidak ngeh dan merasa asing, karena sudah mencabut akar sejarah dari 2013, tiba-tiba mak benduduk ada nama baru.


Wallohu alam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar