Bagi bangsa Indonesia, terutama warga masyarakat yang bermukim di pedesaan Pulau Jawa, istilah kerja bhakti bukanlah sesuatu yang asing. Kerja bhakti merupakan suatu sistem kerja sama yang hidup di tengah-tengah masyarakat, terutama masyarakat pedesaan. Kerja bhakti menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tata nilai yang sangat umum dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan.
Pada waktu jaman melawan kolonialisme Belanda, kerja bhakti dinisbatkan sebagai bentuk satu kesatuan warga masyarakat untuk membangun semangat para penduduk desa untuk membantu para pejuang yang tengah mengadu nyawa di medan laga. Dengan kerja bakti saling bahu membahu para penduduk menyediakan kebutuhan logistik para pejuang kemerdekaan, selain itu para penduduk ada juga yang merelakan nyawanya untuk membantu berjuang melawan musuh.
Sedangkan pada era Orde Baru, istilah kerja bhakti sering digunakan sebagai bentuk kemanunggalan warga masyarakat dengan Pemerintah. Hal ini sangat terlihat jelas pada program AMD (ABRI Masuk Desa). Dalam AMD, para tentara bahu membahu dengan warga masyarakat melakukan pekerjaan pembangunan fisik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, semisal memperbaiki saluran air, membuat sumur umum atau WC umum, membangun balai petemuan, membangun talud, membangun jembatan, dan lain sebagainya
Ketika melakukan kerja bhakti terlihat jelas suasana penuh dengan kekeluargaan. Tidak ada rasa saling iri atau bahkan merasa tertekan dengan beban kerja yang dilakukan, karena semuanya dilandasi dengan rasa senang dan penuh dengan suasana kekeluargaan.
Demikian juga warga masyarakat Perumahan Puri Tuk Songo, Cacaban, Kota Magelang, senantiasa rutin melaksanakan kerja bhakti untuk menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kenyamanan, dan menjaga keindahan lingkungan perumahan yang mereka huni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar